Suatu ketika temen gw mengirim pesan singkat, bertanya tentang mektek (mekanika teknik), pelajaran inti dari teknik sipil, khususnya gedung dan jembatan.
"Besok ke kontrakan yuk, ngerjain mektek!" sms dari temanku.
"Pengen istirahat dulu gw, capek" balasku.
"Emang lw udah bisa ngerjainnya?"
Saat itu gw bingung, harus jawab apa. Pengen banget ngejawab "BISA!!!", walaupun sebenarnya gw belum bisa. Tapi gw lebih memilih untuk diam dan mengalihkan pembicaraan. Gw ngerasa di kelas kita terlalu mengandalkan teman-teman yang lebih pintar. Dua orang. Hanya dua orang itu. Jika ada tugas kita hanya menunggu kedua orang itu mengerjakan, lalu kita hanya tinggal mengubah angka, yang memang soal dari tugas tersebut berbeda-beda, bisa menurut absen, jumlah nama, atau NIM.
Hal ini berbeda sekali ketika semester satu, awal dimulainya perkuliahan. Gw selalu duduk di barisan paling depan. Gw inget waktu itu dosen ngasih soal di papan tulis. Dengan segera gw maju untuk menyelesaikan soalnya, walaupun saat itu gak begitu yakin dengan jawaban sendiri. Kecuali dalam hal bertanya, gw emang bukan orang yang kritis yang suka bertanya jika ada hal yang gak dimengerti. Kalau kata Boss Tante gw yang orang Jepang itu kebiasaan orang kita. Mengerti diam, gak mengerti juga diam. Sudahlah, kesampingkan sajalah dulu opini orang Jepang yang satu ini. Toh hasil yang gw dapet di semester satu ini cukup bagus. "Semangat permulaan".
Di semester kedua gak tahu kenapa prestasi gw sedikit menurun. Bahkan sampai sekarang. Mungkin karena sudah jarang jamaah di masjid atau memang pelajarannya yang makin susah, gak tahu. Gw juga gak tahu pelajaran apa yang paling gw kuasai. Biarlah mengalir sampai gw menemukan post gw sendiri.
Walaupun kami terlalu bergantung hanya kepada dua orang itu, atau kadang tiga orang, gw ingin mencoba untuk menyelesaikannya terlebih dahulu. Sendiri. Di rumah. Di kamar sendiri. Kerena gw emang bukan tipe orang yang bisa belajar bersama-sama, berdiskusi. Gw lebih senang sendiri. Kalau sudah mentok baru gw nanya. Itu pun cuma ke satu atau dua orang saja.
Proses belajar bukan hanya kita bisa menjadi mengerti dan bisa mengerjakan sesuatu, tetapi mengetahui hal yang belum kita mengerti juga merupakan proses belajar.
Teruslah mencari ilmu. Semoga Allah meninggikanmu beberapa derajat karena ilmumu. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar